Dilema Menjadi Orang Indonesia


















Baru-baru ini ada berita unik loh..Benarkah ?.. Yah sebenarnya bukan berita baru sih cuma sebuah kisah nyata betapa orang indonesia kebanyakan hidup dalam dilema.

Yah berita itu tentang para anggota DPR yang suka sekali cabut dari kantor untuk bersenang-senang di negeri orang dengan alasan yang sangat dilema pula yaitu studi perbandingan. Benar-benar seperti mahasiswa saat cabut dari kelas dengan tujuan kamar mandi tapi sebenarnya pengen bersantai di kantin... Hm.

Sebenarnya kasus seperti ini bukan hal baru di dunia pemerintahan. Kasus seperti ini juga bukan kasus negara indonesia saja tetapi banyak juga anggota badan eksekutif negara lain yang melakukan. Hanya saja kebanyakan anggota eksekutif berasal negara-negara yang melakukan merupakan negara maju.

"Jadi kenapa diributkan, itukan sudah biasa atau nanti juga dilupakan, tenang saja.."

Ya inilah masalah yang terjadi di indonesia.. Masalahnya hanyalah kalimat yang terus dilakukan dengan sengaja tanpa memikirkan moral, etika, rasa kasih-sayang dan dosa(bagi yang bertuhan sih).

Karena kasus ini adalah sebuah kalimat "studi perbandingan" maka kita akan melakukan studi perbandingan saja ya, karena jika kita membahas kasus ini maka jawabannya hanya akan diketahui jika kiamat sudah terjadi.

Point Perbandingannya adalah:
  1. Dilema: kata ini cocok sekali menggantikan situasi yang terjadi. Kenapa dilema?.. Coba saja bayangkan sebentar sambil memejamkan mata dan mengatur hati. Maka kita akan berfikir disaat begitu banyak masalah negara, disaat kemiskinan menjadi guyonan, disaat orang miskin iklas dihina, disaat miskin harus menjadi pilihan, disaat hidup bagi mereka yang miskin hanya menunggu mati saja, disaat miskin menjadi pilihan pertama, disaat menjadi kaya hanya dengan cara menipu, disaat menjadi kaya hanya dengan cara merampok, disaat ingin bebas menjadi biasa cabut dari pekerjaan, disaat ingin liburan gratis gak punya uang jadi terpaksa buat alasan. Disaat ingin liburan gratis tapi malu maka membuat alasan studi banding, disaat ingin liburan gratis tapi yang ada hanya jalan yang salah. Disaat sudah tidak ada rasa sayang antara sesama manusia, disaat..disaat...
  2. Rasa malu: hal ini sangat cocok membandingkan beberapa negara di asia. Negara jepang adalah contoh pertama yang rasa malunya berada dalam lingkup dilema karena mereka malu jika tidak bekerja keras, mereka malu jika berbuat terlihat bodoh, mereka malu jika gak pintar matematika, mereka selalu sopan saat bertutur dengan yang lebih tua tetapi bahkan mereka gak malu sama sekali dengan wanita-wanitanya yang menjadi pemeran film porno yang terkenal seluruh dunia. 
Dari kasus ini kita bisa pahami bahwa ternyata rasa malu itu tergantung penekanan ke kehidupan mana. Jika melihat jepang maka sangat erat dengan pekerjaan dan kekeluargaan kecuali tidak ada rasa malu terhadap wanita. Hasilnya jepang maju dari satu sisi saja ekonomi. Negara berikutnya adalah korea selatan, meski negara ini bersebelahn dengan jepang tetapi budayanya jauh bersebrangan. Di negara korea selatan wanita jauh lebihkan berharga tentunya dpd negara jepang. Salah satu kisahnya adalah wanita/ibu dari pulau jeju. Negara korea selatan ini maju dari dasar kekeluargaan yang unik dan cukup kuat. Meski kemiskinan disana masih ada tetapi patut diingat karena meski mereka miskin jangan pernah menghina karena mereka pasti marah. Di korea selatan kekeluargaan itu segalanya meski harus miskin. Jadi apa yang di tonjolkan dari korea selatan sehingga menjadi negara maju. Jawabanya adalah rasa kekeluargaan yang melebihi ketuhanan. Negara ke-3 adalah china, sekarang china termasuk negara yang berkembang pesat mendekati negara maju, lalu apa yang di tekankan di china sebagai negara aliran komunis, gak jelas juga apa yang diutamakan disana sampai saat ini karena sekarang hanya etos kerja saja yang Benar-benar terlihat disamping kekeluargaan yang cukup besar sementara sisi malu relatif.

Lalu bagaimana dengan indonesia, di negara ini hampir semua sisi baik manusia ada. Kekeluargaan kuat, rasa malu juga besar, keagamaan kuat bagi yang beragama saja. Bentuk hormat menghormati kuat tapi 90% gak tulus, karena cuma sikap dan etos kerja yang gak bermanfaat karena meski banting tulang gak akan kaya-kaya jika tidak menipu, menyuap atau berbau dosa lah. Tetapi hampir semua sifat-sifat baik yang ada tidak ada tulus dan kadarnya setengah-setengah. Sehingga rasanya tepat melihat indonesia yang tetap dan akan selalu menjadi negara setengah-setengah dan gak salah jika sikap ini membuat kita teringat bagaimana indonesia dijajah dengan mudahnya oleh belanda 350 tahun ditambah portugis dan jepang. Jadi seperti gak guna berbuat baik untuk menjadi kaya karena gak ada jalan kesana kecuali tuhan yang membuat kamu kaya. Alhasil indonesia hanya menjadi negara setengah-setengah terus karena diisi budaya, moral, etos, kekeluargaan yang setengah-setengah juga.

SHARE

Hai

  • Image
  • Image
  • Image
  • Image
  • Image
    Blogger Comment
    Facebook Comment

0 komentar:

Post a Comment